Minat dan hobiku itu dalam spiritualitas dan juga teknologi, saya sangat senang ketika itu menyangkut tentang pengembangan diri, memurnikan jiwa raga, menjadi manusia yang lebih baik, bahkan kata-kata bijak, semua itu menjadi hal menarik bagi saya.
Semua dimulai ketika titik jenuh itu datang, bingung mau apa lagi, harus apa, dan ketika dorongan kuat mengarah kesana, hingga akhirnya semua itu menjadi bagian kehidupan ku saat ini.
Sudah cukup lama rasanya ku tidak menulis lagi, rasanya ku kembali mengalami sebuah paradox waktu yang terjadi didalam hidup ku sendiri.
Terkait pengalaman dan sesuatu yang mungkin bisa memberikan sedikit tambahan kesadaran dan wawasan, dalam tulisan ini ku akan membagikan pengalaman ku dalam bentuk 3 poin setelah mengkaji sesuatu, baik didalam diri atau kehidupan ini.
1. Waktu 24 jam, 8 jam tidur, 16 jam aktivitas tapi pada faktanya ko ku sering kehabisan waktu, pekerjaan ku masih banyak yang tertunda, belum selesai? kenapa? ada apa? aaa apalagi yang kurang? dan kondisi ini membuat ku akhirnya mencoba membuat log aktivitas harianku untuk memastikan sebetulnya aku ini ngapain aja si seharian?
2. Melihat masa depan tapi lupa dengan kondisi sekarang, terkadang dipikiranku masih ada sesuatu yang ingin dituju, padahal semua itu hanya imajinasi dan vision yang tidak pasti, yang ada saat ini ya sudah selayaknya dinikmati dan digunakan sebaik mungkin, masa depan itu sebuah probabilitas yang ditentukan oleh apa yang kita pilih detik ini bukan? jadi sekiranya masi terbiasa menerawang sesuatu yang belum jelas, pastikan saja 1 detik kedepan apa yang harus dilakukan?
3. Ku seringkali menemukan sebuah tools yang super keren di Internet, seperti AI yg beberapa waktu ini telah kucoba pelajari dan gali, namanya Open WebUI, tapi anehnya ku sendiri agak kelabakan dan ngerasa tersaingi dengan semua teknologi ini, gila si orang bisa ya bikin ni tools, lah otakku sendiri masih dibatas dan dititik ini loohh, kadang makenya aja bingung, aku dah ketinggalan jauh bangetttt, gimana ngejernyaa huhu. Kurang lebih ini yang sedang kurasakan dan menjadi problem yg sedang kupecahkan.
Pergolakan didalam diri itu ternyata merupakan sebuah realitas yang terus berlanjut, rasa semangat, rasa senang, bahagia, sedih, marah, kecewa, semua itu adalah sesuatu yang sementara, sebuah kebijaksanaan bisa membuat kita tidak mudah terhanyut dalam sebuah perasaan apalagi jika itu menyakitkan kita sendiri. Bahkan ketika senang atau bahagia pun kita tidak perlu kecewa jika itu hanya sebentar.
Karena pada realitanya memang inilah hidup menjadi manusia.
Seringkali manusia itu punya perasaan yang bahkan dia tidak bisa mengendalikan nya sendiri. Sebetulnya disitu ada peristiwa apa? kontrol diri kita menjadi minus apalagi kalo sesuatu yang kita harapkan tidak sesuai dengan ekspetasi kita. Ada sesuatu yang perlu digali lagi disini.
Setelah beberapa waktu lalu saya mencoba untuk memahami kondisi orang yg tercerahkan didunia ini, dan kebetulan ternyata divalidasi oleh Abi atau Mas Guru, akhirnya terbitlah artikel itu di situs Persaudaraan Matahari.
Selama hidup ini memang ada banayak sekali waktu yang saya habiskan untuk mengerti sejauh mana manusia bisa berkembang bahkan menjadi “Sesuatu bahkan sampe tercerahkan”.
Dari semua itu hanya berapa yang menempel pada diri ini?
Aku udah dititik apa dan gimana kehidupan sehari-hariku? apa aku puas dan bangga dengan semua itu? apa yang kurang? apa yang harus diperbaiki?
Saya sebetulnya memang sangat suka sekali dengan hal spiritual, saya suka hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu didalam diri, pengembangan manusia, potensi manusia, serta bagaimana manusia hidup didunia ini, bagi saya semua itu adalah hal yang sangat waww keren ya, Tuhan nyiptain kita tu macem-macem dan bahkan tidak ada satu makhluk pun yang bisa disebut sama persis, sekalipun ia kembar misalnya.
Dari keberagaman ciptaan Tuhan itu, ada banyak sekali tercipta pengetahuan, tercipta ratusan bahasa, tercipta kendaraan, tercipta teknologi, serta banyak hal yang lalu memajukan umat manusia itu sendiri, dari banyaknya hal itu, saya sangat tertarik akan sumber semua itu, yaitu Tuhan.
Saya sangat senang kajian yang membahas tentang Realitas Ketuhanan, rasanya dengan semakin mengenal Tuhan, saya jadi tidak patah semangat dengan ketertinggalan yang sedang saya sangat rasakan beberapa waktu lalu.
Saya merasa bahwa saya harus mengejar ketertinggalan saya didunia ini, rasanya ada banyak sekali teknologi didunia ini terus berkembang, informasi yang melimpah ruah, tapi kemampuan kognitif saya yang masih belum secepat datangnya informasi dari mana-mana tersebut.
Jadi inilah sedikit sharing dariku semoga bermanfaat.


